Pemerintahan Trump dilaporkan pernah meminta Korea Selatan untuk menaikkan anggaran belanja pertahanannya dari 2,6 persen menjadi 3,8 persen dari produk domestik bruto (PDB) selama negosiasi tarif bilateral tahun lalu.
Menurut laporan The Washington Post pada Sabtu (09/08), Amerika Serikat (AS) juga mempertimbangkan untuk meminta Korea Selatan secara terbuka mendukung penempatan pasukan AS yang bertujuan menghalau ancaman baik dari China maupun Korea Utara.
Mengutip dokumen internal pemerintah AS, laporan tersebut menyoroti sejumlah kasus di mana Washington menggunakan tarif sebagai alat tekan untuk mendorong tujuan keamanan nasional selama pembicaraan dagang dengan berbagai negara.
Draf awal perjanjian tarif Korea Selatan-AS disebut mencakup ketentuan bagi Seoul untuk meningkatkan belanja pertahanan, memberikan kontribusi lebih besar bagi biaya penempatan pasukan AS, serta mengeluarkan pernyataan yang mendukung fleksibilitas operasional lebih luas bagi Pasukan AS di Korea (USFK) untuk menghadapi China.
Pemerintah Korea Selatan membenarkan bahwa isu terkait pertahanan sempat menjadi bagian agenda negosiasi, meskipun akhirnya dikeluarkan dari kesepakatan final.
Namun, spekulasi masih beredar bahwa topik tersebut dapat kembali muncul saat Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung bertemu dengan Presiden Trump dalam KTT di Washington akhir bulan ini.