Menteri Pertahanan Korea Utara, No Kwang-chol mengecam rencana Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) menggelar latihan militer gabungan akhir bulan ini, serta memperingatkan bahwa Pyongyang akan menggunakan hak membela diri jika terjadi provokasi.
Menurut harian Rodong Sinmun pada Senin (11/08), No menyampaikan dalam pernyataan pada Minggu (10/08) bahwa Pyongyang dengan tegas mengecam apa yang disebutnya sebagai langkah provokatif Korea Selatan dan AS, yang ia gambarkan jelas menunjukkan sikap konfrontasi militer terhadap Korea Utara.
Pernyataan itu muncul sepekan sebelum latihan gabungan Ulchi tahunan yang digelar Seoul dan Washington pada 18–28 Agustus.
No menambahkan bahwa militer Korea Utara akan merespons latihan perang tersebut dengan “sikap aksi balasan yang menyeluruh dan tegas” serta berencana menggunakan hak kedaulatan untuk membela diri “jika terjadi provokasi yang melampaui garis batas.”
Seoul dan Washington mengumumkan pada Kamis (07/08) lalu bahwa mereka akan melaksanakan latihan pos komando berbasis simulasi serta latihan lapangan, namun agenda tahun ini disesuaikan, dengan sekitar 20 dari 40 latihan ditunda hingga bulan depan karena gelombang panas yang sedang berlangsung.