Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Internasional

Presiden Lee Mengatakan Pembatalan Perjanjian 2015 dengan Jepang Tidak Tepat

Write: 2025-08-21 09:28:45Update: 2025-08-21 17:00:21

Presiden Lee Mengatakan Pembatalan Perjanjian 2015 dengan Jepang Tidak Tepat

Photo : YONHAP News

Presiden Lee Jae Myung mengatakan bahwa pembatalan perjanjian Seoul-Tokyo 2015 mengenai korban perbudakan seksual Jepang di masa perang bukanlah keputusan yang tepat, karena perjanjian tersebut merupakan komitmen antarpemerintah.

Presiden menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah wawancara dengan harian Yomiuri Shimbun Jepang pada hari Selasa (19/08), menjelang kunjungannya ke Jepang yang dijadwalkan pada 23-24 Agustus.

Lee juga menekankan bahwa Jepang sangat penting bagi Korea Selatan, dan Korea Selatan juga dapat menguntungkan Jepang, seraya menambahkan bahwa kedua belah pihak harus menemukan jalur yang saling menguntungkan dan memperluas bidang kerja sama.

Mengenai isu-isu historis seperti korban perbudakan seksual Jepang di masa perang, Lee dilaporkan mengatakan bahwa akan lebih baik jika kedua belah pihak dapat mengakui kenyataan semaksimal mungkin, berupaya untuk saling memahami, dan mencari solusi tanpa konfrontasi.

Yomiuri melaporkan bahwa Lee mengatakan ia akan berdiskusi dengan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengenai bidang-bidang kerja sama kedua negara, dan menyatakan niatnya untuk menjajaki kerja sama di bidang ekonomi, keamanan, dan pertukaran antarmasyarakat.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >