Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung dan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengadakan pertemuan tingkat tinggi di Jepang. Pertemuan berlangsung pada hari Sabtu (23/08) di kediaman resmi Perdana Menteri Jepang.
Pertemuan dimulai dengan sesi terbatas yang dihadiri oleh para penasihat dimulai sekitar pukul 16.55 dan berlangsung selama sekitar 1 jam. Kedua pemimpin kemudian menyusun hasil pembicaraan dan menyampaikannya dalam pernyataan pers bersama. Kemudian pertemuan dilanjutkan dengan pembahasan lebih mendalam yang dimulai pukul 18.00 hingga 18.51 waktu setempat.
Presiden Lee Jae Myung dan PM Ishiba berdiskusi mengenai berbagai topik, dan sepakat untuk mengumumkannya dalam bentuk dokumen hasil bersama KTT.
Mengenai hubungan bilateral, yang dibahas adalah arah pengembangan hubungan antara Korea Selatan dan Jepang, langkah-langkah kerja sama substantif, perdamaian di Semenanjung Korea dan isu Korea Utara, serta isu-isu global utama.
Di bidang ekonomi, kedua pihak membahas arah kerja sama di industri masa depan seperti hidrogen dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat menghasilkan sinergi. Di bidang sosial, mereka sepakat tentang pentingnya menangani bersama isu-isu umum seperti angka kelahiran rendah, penuaan penduduk, konsentrasi penduduk di wilayah metropolitan, pertanian, dan keselamatan bencana, serta memutuskan untuk membentuk forum konsultasi antar pemerintah untuk berbagi pengalaman kebijakan dan mencari solusi bersama.
Ia juga menambahkan bahwa dalam pertukaran antarwarga, kedua pihak sepakat untuk meningkatkan jumlah partisipasi program Working Holiday agar generasi muda Korea dan Jepang dapat lebih memahami budaya satu sama lain. Di bidang keamanan, mereka menegaskan kembali tekad untuk denuklirisasi total Semenanjung Korea dan membangun perdamaian permanen, serta akan terus melakukan kerja sama erat dalam kebijakan terhadap Korea Utara.
Di tengah perubahan situasi internasional yang cepat, kedua pemimpin juga sepakat supaya kerja sama Korea-Jepang serta kerja sama trilateral Korea-AS-Jepang, akan menciptakan lingkaran yang saling memperkuat di mana pengembangan hubungan Korea-Jepang berkontribusi pada penguatan kerja sama trilateral.
Kedua pemimpin juga sepakat untuk bekerja sama demi kesuksesan KTT APEC yang akan diselenggarakan di Gyeongju, Korea Selatan, pada bulan Oktober 2025, serta KTT trilateral Korea-Jepang-China di mana Jepang bertindak sebagai ketua.
Sementara itu, PM Ishiba menyatakan bahwa dalam situasi strategis yang semakin sulit di sekitar kedua negara, pentingnya peningkat kerja sama antara Korea dan Jepang serta trilateral Korea-AS-Jepang.
PM Ishiba menambahkan bahwa dirinya menyambut baik dimulainya kembali diplomasi bolak-balik ini. Meskipun hubungan antarnegara yang bertetangga memiliki tantangan, kedua negara akan terus mengambil kebijakan yang konsisten.
PM Ishiba juga mengatakan bertukar pandangan mengenai agenda penting dengan Presiden Lee sangat bermanfaat. Ia menyimpulkan bahwa seperti slogan peringatan 60 tahun normalisasi hubungan diplomatik Korea-Jepang, yakni ‘Bergandengan tangan menuju masa depan yang lebih baik’, dia berharap pemerintah dan rakyat kedua negara dapat berjalan bersama menuju masa depan yang lebih baik, apalagi di masa sulit seperti sekarang ini.
Setelah pertemuan puncak, acara dilanjutkan dengan pernyataan pers bersama dan jamuan makan malam antara para pemimpin kedua negara.
Pada pagi hari Minggu (24/08), Presiden Lee akan bertemu dengan tokoh-tokoh politik Jepang untuk mendengarkan saran terkait pengembangan hubungan Korea-Jepang, sebelum berangkat ke Amerika Serikat untuk menghadiri KTT Korea-AS.