Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Cho Hyun mengatakan Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) telah mencapai kesepakatan luas untuk memastikan para pekerja Korea Selatan yang baru-baru ini ditahan di Georgia tidak akan menghadapi pembatasan masuk tambahan ketika bepergian ke AS di masa depan.
Dalam sesi parlemen pada Senin (08/09), Cho menjelaskan bahwa meski konfirmasi final masih menunggu, Washington telah memberikan sinyal positif bahwa deportasi maupun kepulangan sukarela tidak akan memicu larangan masuk selama lima tahun.
Ia juga mengungkapkan rencana untuk memulai pembicaraan mengenai pengaturan visa baru, termasuk penciptaan visa profesional khusus E-4 untuk warga Korea atau peningkatan kuota visa H-1B, dengan alasan meningkatnya investasi Korea Selatan di AS menjadi dasar optimisme.
Cho menekankan keterlambatan penyelesaian pabrik baterai Hyundai-LG juga akan merugikan kepentingan AS, dan berjanji akan menyampaikan sikap tegas selama kunjungannya, berbeda dari pendekatan hati-hati saat sebelumnya mendorong pembebasan para pekerja.
Ia menambahkan insiden ini bisa mencerminkan penegakan hukum rutin atau gaya tawar-menawar keras Presiden AS, Donald Trump, dan mengonfirmasi akan bertemu Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio selama kunjungannya.
Cho dijadwalkan kembali pada hari Rabu (10/09), kemungkinan dengan pesawat carter yang sama dengan lebih dari 300 warga Korea Selatan yang akan dipulangkan dari penahanan imigrasi AS.