Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un menegaskan kembali tekadnya untuk mempertahankan status negaranya sebagai pemilik kekuatan nuklir dalam peringatan 77 tahun berdirinya rezim tersebut.
Kantor Pusat Berita Korea (KCNA) milik Korea Utara pada Rabu (10/09) melaporkan bahwa Kim menyampaikan pidato sehari sebelumnya dalam upacara peringatan hari jadi nasional di Aula Majelis Mansudae, Pyongyang.
Dalam acara itu, Kim memberikan salam tempur hangat kepada para jenderal, perwira, dan prajurit yang terlibat dalam operasi militer di luar negeri, yang diduga merujuk pada pasukan Korea Utara yang dikerahkan dalam perang Rusia melawan Ukraina.
Berdasarkan KCNA, Kim juga menyebut bahwa upaya selama 77 tahun membangun negara kuat, yang dimulai sejak berdirinya Korea baru, kini diakui dengan bangga karena negara itu telah mencapai “status luar biasa”.
Meski tidak secara langsung menyebut senjata nuklir, pernyataan Kim soal “status luar biasa” dinilai mengimplikasikan Korea Utara sebagai negara nuklir.
Kim menambahkan tidak ada yang bisa melukai status absolut dan keamanan negara, serta menegaskan arus kuat menuju era kemakmuran yang telah diciptakan Korea Utara tidak bisa dibalik oleh kekuatan apa pun.