Presiden Lee Jae Myung berkomitmen memperluas dukungan bagi perusahaan di bidang teknologi canggih, termasuk kecerdasan buatan (AI). Untuk tujuan itu, ia mengumumkan bahwa "Dana Pertumbuhan Nasional" yang pernah dijanjikan saat kampanye presiden, akan ditingkatkan dari 100 triliun won, menjadi lebih dari 150 triliun won.
Presiden Lee pada Rabu (10/09) di pusat dukungan startup Front One, Mapo, Seoul, menyampaikan hal tersebut dalam acara "Laporan Dana Pertumbuhan Nasional." Ia menegaskan skema investasi besar dan jangka panjang akan dilakukan kepada industri utama dan proyek kunci yang akan memimpin perekonomian Korea Selatan.
Namun saat ini banyak negara menghadapi perdagangan dan ekonomi global yang sangat sulit. Meski begitu, Korea Selatan harus bisa bangkit kembali dengan mengubah krisis menjadi peluang lewat tantangan dan pencapaian baru. Hal ini disampaikannya di tengah persaingan negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan China yang kini berlomba melakukan investasi besar-besaran serta memberikan dukungan bagi industri strategis berteknologi tinggi.
Dana Pertumbuhan Nasional akan memberi energi baru bagi industri Korea Selatan yang stagnan, serta menjadi landasan penting bagi rakyat, pemerintah, dan kalangan ekonomi untuk bersama-sama membangun masa depan Korea Selatan.
Ia juga berjanji menciptakan lingkungan yang ramah investasi dan mendorong inovasi supaya dana tidak hanya bergantung pada pendapatan bunga. Selain itu, kebijakan pendukung juga disiapkan untuk membangun ekosistem ventura dan proyek infrastruktur berskala besar dan berjangka sangat panjang.
Presiden Lee mengimbau hasil pertumbuhan ekonomi dapat dibagi secara merata, sehingga masyarakat juga ikut merasakan peningkatan kesejahteraan.