SK Telecom (SKT) membantah klaim kelompok peretas internasional yang menyatakan telah mencuri data pelanggan SKT, sembari menyebut tuduhan tersebut “sepenuhnya tidak benar.”
SKT pada Selasa (16/09) menyatakan bahwa hasil analisis terhadap sampel data dan tangkapan layar situs web SKT yang diklaim para peretas dan dipublikasikan di dark web menunjukkan bahwa semua klaim itu palsu. Pihak perusahaan menegaskan situs web yang disebutkan bahkan tidak ada.
SKT juga mengatakan bahwa 100 gigabyte data yang diklaim telah dicuri oleh peretas tersebut tidak pernah bocor.
Grup peretas internasional bernama Scattered Lapsus$, sebelumnya dilaporkan menulis di kanal Telegram mereka pada Senin (15/09) bahwa mereka menawarkan 100 gigabyte data pelanggan SKT untuk dijual seharga 10 ribu dolar AS.
Kelompok itu mengklaim dataset tersebut berisi informasi sensitif seperti ID pelanggan, nama, nomor telepon, email, alamat, tanggal lahir, hingga tanggal berlangganan.