Menteri Perindustrian dan Perdagangan Korea Selatan Kim Jung-kwan, menggambarkan negosiasi dagang antara Korea Selatan dan Amerika Serikat sebagai proses 'tarik ulur.' Pembahasan lanjutan dilakukan setelah mengalami kebuntuan panjang.
Dalam jumpa pers pada Selasa (16/09), Menteri Kim mengaku sempat meninggikan suara di meja perundingan, namun pembahasan terus berulang karena kedua pihak ingin mencapai hasil yang menguntungkan.
Ia menjelaskan bahwa Amerika yang saat ini berbeda dari masa lalu, Amerika sekarang seakan lahir kembali dengan wajah baru.
Hingga kini, Menteri Kim telah 20 kali bertemu dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick. Salah satunya adalah pertemuan di New York pada 12 September untuk membahas rincian perjanjian dagang kedua negara.
Berdasarkan perjanjian dagang yang dicapai pada 30 Juli lalu, Washington sepakat menurunkan tarif timbal balik atas barang-barang asal Korea Selatan dari 25 persen menjadi 15 persen. Sebagai imbalannya, Korea Selatan berkomitmen untuk menanamkan investasi senilai 350 miliar dolar dalam perekonomian Amerika.
Meski demikian, kesepakatan itu belum difinalisasi, karena kedua negara masih berbeda pendapat terkait rincian paket investasi Korea Selatan.