Militer Korea Selatan menilai bahwa rudal balistik antarbenua (ICBM) terbaru Korea Utara Hwasong-20, masih berada pada tahap awal pengembangan. Penyebaran informasi secara dini diduga bertujuan memberi tekanan terhadap Amerika Serikat.
Korea Utara baru-baru ini melakukan uji peluncuran darat mesin berbahan bakar padat berdaya dorong tinggi kemudian menyatakan mesin tersebut akan digunakan untuk Hwasong-20, sekaligus memperlihatkan hulu ledak yang diduga berkemampuan multi-hulu ledak.
Sebelumnya, ICBM baru diumumkan setelah uji peluncuran. Kali ini Pyongyang menyebutkannya pada tahap uji mesin.
Perwakilan militer Korea Selatan mengatakan, Korea Utara tampaknya mengumumkannya secara dini karena pertimbangan politik, yang dapat ditafsirkan sebagai upaya menekan AS dengan senjata nuklir.
Anggota Komisi Pertahanan Parlemen, Yoo Yong-won juga menilai langkah tergesa-gesa Korea Utara tersebut ditujukan untuk menunjukkan solidaritas dengan China dan Rusia melalui parade militer di Beijing serta meningkatkan ketegangan di Asia Timur Laut.
Militer maupun Badan Intelijen Pertahanan Korea Selatan menegaskan Hwasong-20 masih dalam tahap pengembangan dan pengujian.
Namun, ada kemungkinan Korea Utara akan menampilkannya pada parade militer 10 Oktober mendatang untuk memperingati 80 tahun berdirinya Partai Buruh, atau bahkan meluncurkannya secara tiba-tiba pada periode yang sama.