Kepala Perundingan Perdagangan Korea Selatan sekaligus Menteri Perdagangan, Yeo Han-koo menyatakan terdapat perbedaan mendasar antara Korea Selatan dan Jepang saat melanjutkan perundingan dagang dengan Amerika Serikat.
Setibanya di Bandara Internasional Incheon pada Jumat (19/09), Yeo menyatakan bahwa ia sudah memaparkan langsung kepada Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer serta sejumlah anggota Kongres AS.
Ia juga menjelaskan data dan analisis objektif untuk menekankan perbedaannya dengan Jepang dalam upaya memperoleh kesepakatan yang lebih menguntungkan serta prosedur imigrasi yang lebih transparan.
Namun belum ada kesepakatan mengenai pembagian keuntungan dan langkah implementasi investasi. Pemerintah Korea Selatan menegaskan akan tetap berpegang pada prinsip kepentingan nasional.
Korea Selatan dan AS telah mencapai kesepakatan dagang dengan memangkas tarif timbal balik dan bea masuk dari 25 persen menjadi 15 persen, serta mencakup rencana investasi Korea di AS senilai 350 miliar dolar. Namun tarif kendaraan masih berada di 25 persen.
Sementara, Jepang telah menyelesaikan perundingan dengan AS pada Juli lalu, berjanji akan menanamkan investasi sebesar 550 miliar dolar di perekonomian Amerika sebagai imbalan atas penurunan tarif menjadi 15 persen, termasuk tarif impor kendaraan.
Sementara itu, pada 12 September lalu, Menteri Perdagangan AS Howard Rutnick menyinggung Korea Selatan dengan menyatakan bahwa Seoul harus menerima kesepakatan atau membayar tarif. Pernyataan itu dinilai sebagai bentuk tekanan terhadap Korea Selatan.