Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung berjanji akan membangun pertahanan nasional yang sepenuhnya independen melalui serangkaian langkah reformasi komprehensif.
Dalam unggahan di media sosial pada Minggu (21/09), Lee mengkritik apa yang ia sebut sebagai “mentalitas tunduk” dari sebagian pihak yang percaya bahwa Korea Selatan tidak dapat mempertahankan postur pertahanan independen tanpa dukungan militer asing, meski negara ini memiliki kekuatan nasional dan kemampuan militer yang memadai.
Ia menegaskan bahwa membangun sistem pertahanan yang tangguh dan mandiri adalah tugas paling mendesak, dengan menyoroti pergeseran global dari konflik terbatas menuju konfrontasi yang lebih luas dan bentrokan bersenjata berskala besar.
Lee menekankan bahwa Korea Selatan harus menghindari keterlibatan dalam perselisihan militer eksternal dan memastikan keamanan nasionalnya tidak terganggu.
Lee menambahkan bahwa pemerintah akan berupaya menjadikan Korea Selatan sebagai negara yang tidak bergantung pada pihak lain dan tidak akan pernah lagi menghadapi invasi.
Ia melanjutkan bahwa hal ini akan diwujudkan dengan memperkuat kekuatan nasional, termasuk aset ekonomi dan budaya, memperbesar anggaran pertahanan, mendorong industri pertahanan, serta membangun kerangka kerja sama pertahanan multilateral.