Kantor Kepresidenan Korea Selatan pada hari Senin (22/09) menyatakan bahwa pemerintah mendukung dialog antara Korea Utara dan Amerika Serikat.
Pernyataan tersebut disampaikan setelah Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berpidato di Majelis Rakyat Tertinggi pada Minggu (21/09), bahwa ia masih memiliki kenangan indah terhadap Presiden AS Donald Trump. Ia juga menambahkan bahwa ia bisa berdialog dengan AS jika Washington berhenti mendesak Korea Utara untuk menyerahkan senjata nuklir.
Dalam laporan Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA), Kim Jong-un menegaskan bahwa denuklirisasi tidak akan dilakukan dan tidak ada negosiasi terhadap hal tersebut. Kim juga merendahkan usulan Presiden Lee Jae Myung untuk mengakhiri program nuklir Korea Utara secara bertahap.
Menanggapi hal ini, seorang pejabat dari Kantor Kepresidenan mengatakan bahwa pihaknya berupaya untuk mengembangkan hubungan dengan Korea Utara secara damai, menghilangkan permusuhan dengan meredakan ketegangan serta pemulihan kepercayaan.
Seoul tidak akan mengambil langkah bermusuhan dengan menghargai rezim Korea Utara, namun tetap berupaya untuk denuklirisasi di Semenanjung Korea.