Seorang pejabat tinggi pemerintahan Donald Trump menegaskan bahwa Washington tetap berpegang pada kebijakan denuklirsasi penuh Korea Utara.
Pernyataan itu disampaikan menyusul isyarat dari Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang menyatakan kesediaannya berdialog dengan AS dengan prasyarat meninggalkan denuklirisasi.
Menurut laporan Reuters pada Selasa (23/09), seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengungkapkan bahwa denuklirisasi penuh Korea Utara tetap menjadi kebijakan Washington. Namun, untuk saat ini, Presiden Trump belum berencana mengadakan pertemuan dengan pemimpin Kim Jong-un.
Dalam pertemuan menteri luar negeri Korea Selatan, AS, dan Jepang yang digelar di New York pada Senin (22/09) di sela-sela Sidang Umum PBB, ketiganya pun kembali menegaskan tekad kuat untuk mencapai denuklirisasi penuh Korea Utara.
Selanjutnya, dalam pidato utama di Sidang Umum PBB yang sebelumnya diperkirakan akan menyinggung usulan Pemimpin Kim Jong-un, Presiden Trump sama sekali tidak menyebut soal Korea Utara.
Sebelumnya, menurut laporan media resmi Korea Utara, Pemimpin Kim Jong-un dalam sidang ke-13 Majelis Rakyat Tertinggi ke-14 pada hari Minggu (21/09) menyatakan, jika AS membuang obsesi terhadap denuklirisasi yang dianggapnya tidak realistis, dan mengakui kenyataan, serta benar-benar menginginkan hidup berdampingan secara damai, maka tidak ada alasan bagi rezim Pyongyang untuk tidak berhadapan langsung dengan Washington.
Namun, analis menilai bahwa meskipun Kim telah menyatakan niat untuk berdialog, pihak Amerika tetap berhati-hati dan tidak akan mengesampingkan tujuan denuklirisasi Korea Utara.