Badan Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) pada Kamis (25/09) melaporkan bahwa pengembangan platform peluncur senjata berpemandu generasi baru, Korean Vertical Launching System-II (KVLS-II), berhasil diselesaikan dalam waktu lima tahun dengan kepemimpinan sektor swasta.
Proyek ini awalnya dipimpin oleh Lembaga Ilmu Pertahanan Nasional, namun kemudian dialihkan ke perusahaan swasta Hanwha Aerospace.
DAPA menilai keberhasilan itu menunjukkan potensi pengembangan riset pertahanan yang dipimpin oleh sektor swasta.
Pemerintah menginvestasikan sekitar 71 miliar won, sementara lembaga penelitian pertahanan memberikan dukungan teknologi.
KVLS-II memiliki ukuran dan kinerja yang lebih baik dibanding pendahulunya, yaitu mampu menangani suhu dan tekanan tinggi saat peluncuran misil bertenaga lebih besar.
Dengan desain standar terpadu, satu sel peluncur dapat mengoperasikan berbagai jenis rudal, termasuk rudal jelajah kapal-ke-darat dan kapal-ke-kapal, sesuai dengan kebutuhan operasi.
Sistem ini juga dirancang ganda sehingga tetap berfungsi meskipun salah satu sistem penghubung bermasalah.
Sistem KVLS-II telah diproduksi secara massal dan pertama kali dipasang pada kapal perusak Aegis ROKS Jeongjo the Great pada akhir tahun lalu. Ke depan, sistem ini juga akan dipasang pada kapal perusak generasi berikutnya yang sedang dikembangkan Korea Selatan.
Pada upacara penutupan proyek yang digelar di fasilitas Hanwha Aerospace di Changwon pada Kamis (25/09), Kepala Divisi Kekuatan Dasar DAPA, Bang Geuk-cheol menyatakan pihaknya akan terus memperkuat kemampuan pertahanan nasional dan kapasitas penelitian industri pertahanan berdasarkan keberhasilan pengembangan kali ini.