Sidang perdana atas dakwaan tambahan dalam kasus pemberontakan terhadap mantan presiden Yoon Suk Yeol digelar pada Jumat (26/09).
Sidang dakwaan tambahan dari tim jaksa khusus dimulai pukul 10.15 dan berjalan sekitar 2 jam. Kemudian sidang untuk pemeriksaan terkait permohonan penangguhan penahanan yang diajukan Yoon juga berlangsung.
Pada Kamis (25/09), pengadilan mengabulkan permohonan tim jaksa khusus untuk merekam seluruh jalannya sidang. Proses sidang tidak disiarkan secara live, namun akan dipublikasikan melalui media dan internet.
Yoon baru tampil ke hadapan publik setelah 85 hari tidak muncul. Yoon didakwa pelanggaran hak dan penyalahgunaan wewenang, serta memasuki ruang sidang dengan mengenakan setelan jas biru tua serta tanda bertuliskan nomor tahanan "3617."
Tim jaksa khusus menyatakan bahwa Yoon hanya menghubungi sebagian menteri untuk menghadiri sidang, demi memberi kesan seolah-olah darurat militer dijalankan sesuai prosedur. Untuk menutupi kekurangan prosedural tersebut, Yoon memerintahkan agar dokumen deklarasi darurat militer ditandatangani oleh Perdana Menteri dan pejabat lain, lalu dimusnahkan.
Sementara itu, pihak Yoon membantah seluruh dakwaan dengan menuduh jaksa khusus melakukan “dakwaan ganda.”
Sidang jaminan untuk penangguhan penahanan yang digelar setelah persidangan utama tidak disiarkan. Majelis hakim menyebut proses itu berpotensi memuat informasi pribadi, termasuk data medis, sehingga izin siaran tidak diberikan.