Acara pameran senjata dengan tema “Pembangunan Pertahanan 2025” digelar di Pyongyang, Korea Utara pada hari Sabtu (04/10).
Dalam laporan Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) edisi Minggu (05/10), pameran tersebut menampilkan rudal balistik jarak pendek “Hwasong-11Ma” yang banyak menarik perhatian.
Rudal balistik tersebut dilengkapi hulu ledak supersonik yang memiliki kecepatan lebih Mach 5, sehingga dianalisis menghindari jaringan pertahanan misil Korea Selatan.
Selain itu, rudal balistik yang mampu menyerang daratan Amerika Serikat, yaitu Hwasong-19, rudal balistik berbasis kapal selam Pukguksong-6, dan lainnya juga dipublikasikan untuk pertama kali.
Kim Jong-un mengatakan di dalam pidato bahwa aliansi antara Korea Selatan dan AS berkembang pesat, dan kekuatan militer AS di Korea Selatan semakin membesar.
Dia menambahkan bahwa Pyongyang telah menyiapkan alat khusus untuk target-target utama dan harus memikirkan sendiri apakah Korea Selatan akan menjadi tempat yang selamat atau tidak.
Pernyataan tersebut ditafsirkan bahwa Kim meningkatkan ancaman melalui publikasi senjata yang mampu menyerang Korea Selatan dan AS secara bersamaan. Ini bisa menjadi bahan negosiasi melawan AS menjelang peringatan 80 tahun pendirian Partai Buruh Korea Utara tanggal 10 Oktober mendatang.
Kantor Kepresidenan Korea Selatan mendesak Korea Utara untuk mengikuti dialog dan kerja sama demi perdamaian dan kestabilan kelompok internasional termasuk Semenanjung Korea.