Sustainable Growth Initiative (SGI) dari Kamar Dagang dan Industri Korea (KCCI) pada Kamis (09/10) menyatakan bahwa ekspor layanan digital meningkat lebih dari tiga kali lipat, dari 539,1 miliar dolar AS pada 2010 menjadi 1.620,9 miliar dolar AS pada 2024, dan terus tumbuh stabil meskipun menghadapi berbagai guncangan eksternal.
Terkait regulasi data, Amerika Serikat dan Jepang menekankan liberalisasi data, Uni Eropa berfokus pada perlindungan data pribadi, sedangkan Tiongkok memprioritaskan lokalisasi dan keamanan data. Korea Selatan sendiri berada pada posisi menengah di antara negara-negara tersebut.
SGI menekankan Korea Selatan harus menyediakan strategi perdagangan yang berkelanjutan dalam bidang perdagangan digital.
Untuk itu, SGI mengemukakan tiga strategi utama, yaitu menyeimbangkan keterbukaan dan kedaulatan teknologi, memastikan keselarasan dengan standar internasional, dan memimpin dalam standardisasi global.
Lembaga itu juga menekankan pentingnya membedakan antara bidang yang memerlukan kerja sama dan teknologi strategis yang berkaitan dengan keamanan nasional dalam penentuan arah kebijakan.
Selain itu, SGI menyarankan agar Korea Selatan meningkatkan konsistensi hukum domestik dan keselarasan dengan norma internasional untuk mencegah tumpang tindih regulasi.
Untuk itu, Korea Selatan memanfaatkan KTT APEC dan Forum Ekonomi Digital sebagai kesempatan untuk memimpin pembahasan standardisasi internasional.