Dua warga negara Korea Selatan telah berhasil diselamatkan di Kamboja setelah ditahan oleh organisasi penipuan suara lokal.
KBS melaporkan bahwa polisi Kamboja berhasil mengamankan kedua warga Korea Selatan, berusia 35 dan 27 tahun, sekitar pukul 02.00 waktu setempat pada 30 September di kota pesisir Sihanoukville.
Kedua korban saat ini sedang diperiksa oleh polisi setempat dan menunggu deportasi ke Korea Selatan.
Berdasarkan laporan, kedua warga Korea Selatan pergi ke Kamboja setelah mendapatkan informasi kesempatan kerja, namun ternyata mereka mendapat kekerasan fisik dan dipaksa untuk terlibat dalam penipuan suara.
Kedua korban sempat mencari bantuan pada Agustus melalui telepon umum, tetapi komplotan penjahat memindahkan mereka ke lokasi lain, sehingga polisi tidak menemukan mereka di lokasi yang dilaporkan.
Mereka kemudian menghubungi keluarganya di Korea Selatan melalui email, yang membuat polisi langsung menyerbu dan menyelamatkan korban sepuluh hari kemudian.
Jumlah kasus penculikan yang dilaporkan di Kamboja meningkat dari 220 tahun lalu menjadi 330 per Agustus tahun ini.
Polisi Korea Selatan berencana bekerja sama dengan otoritas Kamboja untuk melakukan otopsi bersama terhadap seorang mahasiswa universitas Korea Selatan yang diduga diculik dan disiksa hingga tewas oleh organisasi kriminal di Kamboja.
Repatriasi jenazah dan pengaturan pemakaman diperkirakan akan dilanjutkan.
Sementara itu, Presiden Lee Jae Myung telah memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk berkoordinasi menyelesaikan serangkaian kejahatan yang menargetkan warga negara Korea Selatan di Kamboja.
Seorang pejabat di kantor kepresidenan mengatakan pada Sabtu (11/10) bahwa Lee telah menginstruksikan untuk melakukan segala upaya melindungi warga Korea Selatan dan meninjau berbagai langkah untuk bekerja sama dengan pemerintah Kamboja. Ia juga mengungkapkan keprihatinannya atas kasus ini.
Pada 10 Oktober, kementerian menaikkan status peringatan perjalanan untuk ibu kota Kamboja, Phnom Penh, menjadi peringatan khusus.
Pada tanggal 10 sebelumnya, Menteri Luar Negeri Cho Hyun secara langsung memanggil duta besar Kamboja di Korea Selatan dan menuntut langkah-langkah konkret.