Mantan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol hadir untuk diperiksa oleh tim penasihat khusus yang menyelidiki kasus darurat militer 3 Desember 2024.
Tim penyelidik khusus yang dipimpin Cho Eun-suk menyampaikan dalam konferensi pers Rabu (15/10) pagi bahwa Yoon tiba di Kantor Kejaksaan Tinggi Seoul, tempat kantor kejaksaan khusus untuk kasus konflik internal itu berlokasi, sekitar pukul 09.00, dan pemeriksaan dimulai pada pukul 10.14 waktu setempat.
Ini merupakan pertama kalinya Yoon diperiksa terkait dugaan bahwa pemerintahannya mengirim drone ke Pyongyang untuk memprovokasi bentrokan militer guna membenarkan deklarasi darurat militer.
Tim Cho menyatakan telah mengajukan surat perintah penangkapan terhadap Yoon pada tanggal 30 September dan mendapat persetujuan pada 1 Oktober untuk membawanya masuk ke proses pemeriksaan atas dugaan tersebut.
Tim tersebut menambahkan bahwa Pusat Penahanan Seoul berencana mengeksekusi surat perintah itu pada Rabu ini sekitar pukul 08.00, dengan mempertimbangkan jadwal pengadilan Yoon.
Namun, setelah petugas penjara memberitahukan Yoon mengenai surat perintah dan rencana eksekusinya, ia secara sukarela setuju untuk hadir sehingga surat perintah tersebut tidak ditegakkan.
Tim penasihat khusus sebelumnya telah dua kali memanggil Yoon, masing-masing pada tanggal 24 dan 30 September, namun keduanya gagal karena Yoon tidak memenuhi panggilan.