Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan Wi Sung-lac menyampaikan bahwa sekitar seribu warga Korea diperkirakan terlibat dalam industri penipuan daring di Kamboja.
Ia menambahkan, sekitar 60 warga Korea Selatan yang telah ditangkap oleh otoritas Kamboja atas dugaan keterlibatan dalam kejahatan tersebut akan segera dipulangkan, kemungkinan secepatnya dalam pekan ini atau paling lambat akhir pekan nanti.
Dalam konferensi pers di Kantor Kepresidenan Yongsan pada Rabu (15/10), Wi menyampaikan bahwa sekitar 200 ribu orang dari berbagai negara bekerja di industri penipuan daring di Kamboja. Kejahatan siber tersebut menargetkan korban di seluruh dunia, termasuk Korea Selatan.
Ia melanjutkan bahwa jumlah warga Korea yang bekerja di industri tersebut diperkirakan cukup besar. Meski angka pastinya belum dapat dipastikan, pihaknya memperkirakan ada sekitar seribu orang yang terlibat. Ia menekankan bahwa, seperti diketahui, situasi tersebut memburuk dengan sangat cepat sejak tahun 2024.
Ditambahkan bahwa pemerintah Seoul memprioritaskan pemulangan sekitar 60 warga negara Korea yang ditangkap oleh otoritas Kamboja dalam dua operasi penindakan pada Juli dan September lalu.
Ia menegaskan, yang terpenting saat ini adalah segera memindahkan mereka dari lokasi kejahatan demi keselamatan dan penanganan lebih lanjut.
Menurut penjelasan penasihat Wi Sung-lac, saat ini sebanyak 63 warga Korea Selatan telah ditangkap oleh otoritas Kamboja. Pemerintah Korea Selatan kini tengah mempersiapkan penerbangan khusus dan langkah-langkah lain untuk memulangkan mereka ke Korea Selatan sesegera mungkin.