Korea Utara mengumumkan bahwa mereka telah melakukan uji coba peluncuran sistem senjata baru berupa rudal hipersonik pada hari Rabu (22/10).
Menurut laporan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada Kamis (23/10), uji coba tersebut dipimpin oleh Biro Rudal dan melibatkan peluncuran dua proyektil hipersonik dari Distrik Ryokpo di Pyongyang ke arah timur laut, yang kemudian menghantam target yang telah ditetapkan di daerah Koesangbong, Kabupaten Orang, Provinsi Hamgyong Utara.
Uji coba tersebut dihadiri oleh Park Jong-chon, wakil ketua Komisi Militer Pusat Partai Buruh Korea, Kim Jung-sik, wakil pertama menteri industri militer, serta Jang Chang-ha, direktur Biro Rudal. Pemimpin tertinggi Kim Jong-un tidak hadir dalam kegiatan ini.
KCNA tidak mengungkapkan spesifikasi rudal tersebut, namun karena dilaporkan sebagai kendaraan luncur hipersonik (HGV), pengamat memperkirakan rudal tersebut merupakan varian rudal balistik jarak pendek (SRBM) Hwasong-11ma dari seri KN-23 yang sempat ditampilkan dalam parade militer awal bulan ini.
Park Jong-chon juga menegaskan bahwa pengembangan ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan pertahanan nasional dengan meningkatkan kemampuan pencegahan perang.
Peluncuran ini diperkirakan merupakan provokasi karena menjadi yang pertama diluncurkan dalam lima bulan atau semenjak pemerintahan Lee Jae Myung dilantik. Sebelumnya pada 8 Mei, Korea Utara menembakkan beberapa rudal balistik jarak pendek termasuk Hwasong-11.
Tindakan Korea Utara ini diperkirakan bertujuan untuk menunjukan eksistensi dan kekuatan militer Korea Utara, terutama menjelang KTT APEC 2025 di Gyeongju, dimana Korea Selatan, Amerika Serikat, dan China direncanakan bertemu di sela-sela KTT.