Bank Sentral Korea (BOK) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 2,5% per tahun.
Dalam rapat ketujuh tahun ini mengenai arah kebijakan moneter yang digelar pada Kamis (23/10), keputusan BOK ini menandai keputusan ketiga berturut-turut untuk tidak mengubah suku bunga.
BOK menjelaskan salah satu alasan utama di balik keputusan ini adalah kenaikan harga properti. BOK perlu memantau lebih lanjut dampak kebijakan perumahan di wilayah metropolitan, tren utang rumah tangga, serta kondisi stabilitas keuangan, termasuk volatilitas nilai tukar.
Dalam sidang parlemen Komite Keuangan dan Anggaran pada 20 Oktober lalu, Gubernur BOK Lee Chang-yong juga menegaskan kewaspadaan terhadap kenaikan harga properti dengan mengatakan BOK akan menambah likuiditas yang dapat mendorong pasar perumahan.
Faktor lain yang mempengaruhi suku bunga acuan adalah nilai tukar won terhadap dolar AS yang meningkat tajam akibat ketidakpastian negosiasi tarif AS dan China, serta meningkatnya ketegangan perdagangan AS dan China.
BOK membekukan suku bunga acuan pada bulan Januari tahun ini, menurunkannya sebesar 0,25 persen poin pada bulan Februari, membekukannya pada bulan April, menurunkannya sebesar 0,25 persen poin pada bulan Mei, dan membekukannya pada bulan Juli dan Agustus.
Dengan keputusan kali ini, BOK masih memiliki satu rapat lagi tahun ini untuk menentukan arah suku bunga berikutnya, yang akan digelar bulan November.