LG Uplus melaporkan kemungkinan kebocoran data pada pihak berwajib.
Salah satu perusahaan operator seluler terbesar di Korea Selatan ini pada Kamis (22/10), mengatakan bahwa pengumuman tersebut merupakan tindak lanjut dari pernyataan Presiden LG Uplus Hong Bum-shik selama audit parlemen dua hari sebelumnya, bahwa ia akan melaporkan dugaan kebocoran data tersebut ke Badan Keamanan dan Internet Korea.
Di hadapan parlemen, Hong melaporkan hal tersebut karena perusahaan diwajibkan untuk melaporkan insiden tersebut hanya setelah memastikan adanya pelanggaran siber.
LG Uplus mengatakan bahwa mereka memutuskan untuk melaporkan kasus tersebut bukan karena telah memverifikasi adanya kebocoran data, tetapi untuk merespons secara proaktif terhadap bukti kemungkinan insiden, dengan harapan dapat meredakan kekhawatiran publik dan mengklarifikasi kesalahpahaman.
Sebelumnya, media keamanan siber AS Phrack melaporkan bahwa kelompok peretas telah menyusup ke jaringan internal LG Uplus dan menyita data dari 8.938 server, 42.256 akun, dan 167 karyawan.
Setelah inspeksi internal, LG Uplus memberitahu Kementerian Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Agustus bahwa mereka tidak menemukan bukti kebocoran data.