Presiden Lee Jae Myung menyatakan bahwa KTT APEC di Gyeongju harus menjadi babak baru bagi dunia untuk kembali menumbuhkan semangat kebersamaan dan kerja sama, seperti halnya Olimpiade Seoul yang dahulu berhasil meruntuhkan tembok Perang Dingin.
Dalam rapat para staf senior di Kantor Kepresidenan pada Kamis (23/10), Presiden Lee menekankan bahwa Korea Selatan harus berada di garis depan dalam menghadapi tantangan global seperti transformasi kecerdasan buatan dan perubahan struktur demografi, melalui kerja sama multilateral.
Ia kemudian menyerukan kepada kementerian terkait untuk mengerahkan seluruh upaya dalam menuntaskan persiapan menjelang KTT tersebut.
Selain itu, dalam rangka memperingati Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang jatuh pada Jumat (24/10), Presiden Lee juga menyampaikan bahwa sejak berdirinya PBB pada tahun 1945, masyarakat internasional telah mengalami begitu banyak perubahan. Ia menyebut, delapan puluh tahun setelah perang dunia, tatanan global kini menghadapi titik balik terbesar sejak berakhirnya era Perang Dingin.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa di tengah tantangan dan ketidakpastian yang melanda dunia saat ini, dunia harus terus melangkah dengan teguh menuju perdamaian dan kemakmuran bersama, berlandaskan kepercayaan dan solidaritas antarnegara.