Kantor Kepresidenan Korea Selatan menyatakan bahwa sebutan Korea Utara sebagai 'Nuclear Power' oleh Trump ditafsirkan bahwa Trump hanya menjelaskan situasi di Korea Utara yang meningkatkan kemampuan nuklir, bukan mengakui status negara pemilik nuklir.
Seorang pejabat Kantor Kepresidenan Korea Selatan mengatakan hal tersebut sambil mengatakan Korea Selatan dan Amerika Serikat melakukan kerja sama erat untuk mewujudkan denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Di dalam pertemuan dengan wartawan di dalam pesawat menuju Asia pada hari Jumat (24/10), ketika ditanya apakah menerima tuntutan Korea Utara untuk diakui sebagai negara pemilik nuklir, Presiden Trump mengatakan bahwa dia berpikir Korea Utara sebagai 'Nuclear Power.'
Menurut Trump, dia menyadari bahwa Korea Utara memiliki banyak senjata nuklir. Apabila mereka menuntut harus diakui sebagai 'Nuclear Power', dia hanya mengatakan Korea Utara memiliki banyak senjata nuklir.