Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung menilai China sebagai mitra dagang terbesar dan penting bagi Korea Selatan dalam stabilitas rantai pasokan Korea Selatan.
Dalam wawancara tertulis dengan kantor berita resmi China, Xinhua, yang dirilis pada Kamis (30/10), Presiden Lee menuturkan bahwa Korea Selatan dan China adalah mitra kerja sama yang bersama memimpin kemakmuran regional sebagai negara ekonomi utama di dunia.
Ia menambahkan, bahwa sejak menjalin hubungan diplomatik pada tahun 1992, kedua negara telah bekerja sama erat berdasarkan struktur industri dan rantai pasokan yang saling melengkapi.
Presiden Lee menilai, meskipun kondisi perekonomian global tidak menentu, hubungan perdagangan dan investasi antara kedua negara tetap kuat, dan kerja sama ekonomi yang aktif telah berkontribusi bagi perekonomian regional maupun global.
Ia juga menyatakan rencana memperkuat kerja sama di bidang industri dan rantai pasokan untuk menghasilkan manfaat nyata bagi masyarakat kedua negara, serta mendorong perluasan kerja sama di berbagai sektor, termasuk budaya dan lingkungan, serta peningkatan pertukaran antarwarga.
Lee Jae Myung menekankan bahwa isu perdamaian dan stabilitas Semenanjung Korea juga merupakan kepentingan bersama Korea Selatan dan China, peningkatan komunikasi strategis dan peran konstruktif China dibutuhkan untuk kemajuan denuklirisasi dan perdamaian di area tersebut.
Wawancara itu dilakukan menjelang kunjungan kenegaraan Presiden China, Xi Jinping ke Korea Selatan.
Presiden Lee menyatakan bahwa ia akan bekerja sama dengan Presiden Xi untuk menghasilkan pencapaian yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Xinhua melaporkan, Presiden Lee berharap kunjungan Presiden Xi akan mendorong pembahasan lebih mendalam mengenai kerja sama substantif di bidang kesejahteraan masyarakat, percepatan negosiasi FTA Korea Selatan dan China untuk sektor jasa dan investasi, serta perluasan saluran kerja sama ekonomi.