Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Politik

Lee Jae Myung Lakukan Pertemuan Puncak dengan PM Kanada Mark Carney

Write: 2025-10-30 14:29:37Update: 2025-10-30 14:46:14

Lee Jae Myung Lakukan Pertemuan Puncak dengan PM Kanada Mark Carney

Photo : YONHAP News

Presiden Lee Jae Myung mengadakan pertemuan puncak dengan Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, dan menyampaikan keinginannya untuk memperluas kerja sama di berbagai bidang, termasuk pertahanan dan ekonomi.

Dalam pertemuan Kamis (30/10), yang digelar di lokasi KTT APEC, Gyeongju, Presiden Lee menekankan bahwa Kanada adalah mitra utama Korea Selatan, dan mengungkit pengiriman 27 ribu tentara selama Perang Korea sebagai sebuah pengorbanan besar dari Kanada.

Presiden Lee menekankan, bahwa kedua negara telah menjalin kerja sama aktif di bidang pertahanan dan ekonomi, yang akan diperluas hingga ke sektor eknologi kecerdasan buatan (AI).

Pertukaran budaya antara kedua negara yang semakin aktif juga menjadi poin pembicaraan Presiden Lee, menyoroti kehadiran sosok seperti Maggie Kang, produser film animasi "K-Pop Demon Hunters," warga negara Kanada keturunan Korea Selatan.

PM Carney menyatakan bahwa Korea Selatan merupakan mitra yang sangat penting bagi Kanada dalam bidang pertahanan, ekonomi, dan budaya. Tahun ini Korea dan Kanada memperingati 10 tahun terjalinnya FTA antara kedua negara, yang menandai fase pendalaman hubungan mereka. 

Pada hari yang sama, Presiden Lee juga mengadakan pertemuan bilateral dengan para pemimpin dari Selandia Baru, Thailand, Vietnam, dan Australia. 

Pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang baru, Sanae Takaichi juga menarik perhatian publik karena akan menjadi pertemuan pertama antara kedua pemimpin negara. 

Namun, dikarenakan kunjungan PM Takaichi ke Korea Selatan bukan dalam rangka kunjungan kenegaraan, pertemuan keduanya akan berlangsung secara singkat dan tidak formal. 

Presiden Lee dan PM Jepang sebelumnya, Shigeru Isiba, telah menyetujui hubungan Korsel-Jepang yang berorietasi pada masa depan dan menghidupkan kembali "diplomasi shuttle." Karena itu, dalam pertemuan kali ini, perhatian tertuju pada apakah kedua pemimpin dapat melanjutkan momentum tersebut.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >