Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung menyerukan kerja sama bipartisan di Majelis Nasional untuk mengesahkan rancangan anggaran pemerintah tahun depan, yang ia sebut sebagai tonggak dimulainya “era kecerdasan buatan (AI)” di Korea Selatan.
Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Lee dalam pidatonya di Majelis Nasional pada Selasa (04/11), dengan menegaskan bahwa Korea Selatan harus membangun “jalan raya menuju era AI” demi membuka masa depan pertumbuhan dan kemajuan.
Lee mengatakan bahwa perekonomian telah keluar dari krisis akibat deklarasi darurat militer tahun lalu, dan indeks saham kini telah melampaui angka 4.000 poin. Namun, ia menekankan bahwa terlalu dini untuk merasa puas karena Korea Selatan masih perlu untuk memasuki era AI yang sesungguhnya.
Presiden menjelaskan bahwa total pengeluaran pemerintah untuk tahun depan ditetapkan sebesar 728 triliun won, naik 8,1 persen dibanding tahun ini. Dari jumlah tersebut, 10,1 triliun won dialokasikan untuk mendorong transformasi Korea Selatan menjadi salah satu dari tiga negara terdepan di dunia dalam bidang AI.
Lee menambahkan bahwa jumlah tersebut lebih dari tiga kali lipat dibanding anggaran AI tahun ini yang sebesar 3,3 triliun won.
Sementara itu, terkait kesepakatan tarif antara Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS), Presiden Lee menilai bahwa hal tersebut telah membantu mengurangi ketidakpastian dalam perekonomian nasional.