Kelompok penjahat di Kamboja yang melakukan penipuan investasi senilai 40 miliar won ditangkap polisi.
Pelaku mengelabui investor melalui media sosial mulai bulan Januari hingga November tahun lalu dengan mengaku sebagai pakar investasi.
Untuk menghindari kecurigaan dari para korban, mereka memanfaatkan rekening bank dari perusahaan fiktif dan melakukan manipulasi identitas buku tabungan milik warga tunarungu.
Dengan skema penipuan tersebut, 220 orang menjadi korban dengan total kerugian mencapai 42,2 miliar won.
Polisi sudah menangkap 129 orang anggota kelompok penipuan termasuk pemimpinnya. Polisi langsung menahan 19 orang diantara pelaku yang sudah ditangkap.
Polisi juga mengeluarkan 15 orang yang masuk dalam daftar pencarian orang serta masuk dalam Red Notice.
Sementara, lima orang penjahat dari kelompok penipuan online yang berbasis Bavet, yaitu wilayah perbatasan antara Kamboja dan Vietnam juga ditangkap di Vietnam.
Polisi juga akan memperketat kerja sama internasional menghadapi kemungkinan dimana para penjahat melarikan diri ke negara tetangga Kamboja.