Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung mengatakan bahwa percepatan pengalihan kendali operasional masa perang (OPCON) dari Amerika Serikat (AS) ke Korea Selatan selama masa pemerintahannya akan menjadi kesempatan penting untuk memperdalam dan memajukan aliansi kedua negara.
Juru bicara kepresidenan, Kang Yu-jung pada Selasa (04/11) menyampaikan bahwa pernyataan tersebut disampaikan Presiden Lee saat bertemu Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul.
Lee menekankan bahwa apabila kemampuan militer Korea Selatan diperkuat secara signifikan dan negara memimpin pertahanan di Semenanjung Korea, hal itu akan membantu mengurangi beban pertahanan AS di kawasan Indo-Pasifik.
Presiden Lee juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden AS, Donald Trump atas keputusan untuk mendukung pembangunan kapal selam bertenaga nuklir oleh Korea Selatan. Ia menilai bahwa pengadaan kapal selam tersebut akan meningkatkan kemampuan militer Korea Selatan secara besar-besaran dan memberikan kontribusi signifikan terhadap penguatan aliansi kedua negara.
Sementara itu, Hegseth menyatakan kebanggaannya atas upaya Korea Selatan dalam memperkuat kemampuan pertahanannya melalui peningkatan anggaran militer serta akuisisi aset konvensional canggih dan kapal selam bertenaga nuklir, serta menegaskan dukungan penuh terhadap langkah-langkah tersebut.
Ia juga menyampaikan harapan untuk mempererat kerja sama di bidang pembangunan kapal dengan Korea Selatan, yang menurutnya memiliki kemampuan kelas dunia, serta menambahkan bahwa produksi bersama kapal perang akan sangat berkontribusi pada peningkatan kemampuan pertahanan kedua negara.