Sebuah kelompok peretas yang terkait dengan Korea Utara dilaporkan meluncurkan bentuk baru serangan siber destruktif yang secara jarak jauh menghapus data penting seperti foto, dokumen, dan kontak dari komputer maupun ponsel Android.
Menurut laporan analisis ancaman yang dirilis pada Senin (10/11) oleh perusahaan keamanan siber Korea Selatan, Genians, para peretas yang didukung oleh Korea Utara kini tidak hanya mencuri informasi pribadi tetapi juga menyebabkan kerusakan nyata terhadap pengguna sehari-hari.
Dalam laporan tersebut dijelaskan bahwa kelompok tersebut mereset secara jarak jauh ponsel pintar milik seorang konselor Korea Selatan yang menangani pembelot Korea Utara pada 5 September lalu.
Akun KakaoTalk korban yang dicuri kemudian digunakan untuk menyebarkan file berbahaya yang disamarkan sebagai “program penghilang stres” kepada para pembelot dan kontak mereka.
Pada 15 September, serangan serupa menargetkan ponsel Android milik seorang aktivis hak asasi manusia Korea Utara, mereset perangkat tersebut dan menyebarkan file berbahaya melalui akun KakaoTalk yang dicuri ke 36 kontak sekaligus.
Laporan itu mencatat bahwa kombinasi antara penghapusan data dan penyebaran malware berbasis akun ini belum pernah terjadi pada serangan siber terkait Korea Utara sebelumnya, menandakan bahwa taktik siber Korea Utara telah berkembang ke tingkat yang mampu menimbulkan kerugian nyata.