Mantan Perdana Menteri Korea Selatan, Hwang Kyo-ahn ditangkap pada Rabu (12/11) oleh tim jaksa khusus yang menyelidiki kasus deklarasi darurat militer 3 Desember 2024.
Menurut sumber hukum, tim jaksa yang dipimpin oleh Cho Eun-seok memasuki kediaman Hwang di Seoul pada pagi hari dan mengeksekusi surat perintah penangkapan terhadapnya.
Tim penyidik khusus juga melakukan penggeledahan di rumah Hwang berdasarkan surat perintah penggeledahan dan penyitaan.
Hwang menghadapi tuduhan menghasut dan menyebarkan propaganda untuk pemberontakan. Ia sebelumnya telah tiga kali dipanggil untuk diperiksa, namun dilaporkan tidak pernah memenuhi panggilan tersebut.
Otoritas investigasi dapat mengambil langkah paksa, seperti penangkapan, apabila tersangka tidak memenuhi tiga kali panggilan tanpa alasan yang sah.
Pada 3 Desember tahun lalu, ketika mantan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol mendeklarasikan darurat militer, Hwang menulis di akun Facebook miliknya, menyerukan “penghapusan kekuatan pro-Korea Utara dan pihak yang terlibat dalam kecurangan pemilu,” yang menurutnya telah “menghancurkan negara.”
Berdasarkan undang-undang jaksa khusus untuk kasus darurat militer tersebut, penyidik berwenang untuk menyelidiki tindakan seperti merekomendasikan penerapan darurat militer, mempersiapkan fasilitas penahanan, merencanakan atau bersekongkol untuk pemberontakan, serta menghasut atau menyebarkan propaganda pemberontakan.