Pertemuan Ketua Parlemen dari lima negara kekuatan menengah yang tergabung dalam MIKTA, yakni Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turkiye, dan Australia, secara resmi dibuka di Seoul. 

Dalam pidato pembukaan pertemuan MIKTA yang berlangsung pada Rabu (12/11), Ketua Majelis Nasional Korea Selatan, Woo Won-shik, menyampaikan bahwa di tengah dinamika geopolitik global yang semakin rumit dan berbagai krisis kompleks, setiap negara berupaya keras melindungi kepentingan nasionalnya.

Ia menekankan bahwa kerja sama internasional berbasis multilateralisme kini sangat dibutuhkan, serta peran parlemen di setiap negara menjadi lebih penting dari sebelumnya.

Woo lebih lanjut menyatakan, kepemimpinan inklusif dan kerja sama antarparlemen MIKTA akan menjadi kekuatan harapan yang menegaskan kembali pentingnya multilateralisme dan mendorong kerja sama internasional di tengah situasi global yang diwarnai konflik, perpecahan, dan ketidakpastian.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Ketua DPR Indonesia, Puan Maharani, Wakil Ketua DPR Meksiko, Paulina Rubio, Ketua Senat Australia, Sue Lines, serta anggota parlemen Turkiye,
yang masing-masing mewakili parlemen dari negara anggota MIKTA.

MIKTA dibentuk pada 2013 di sela Sidang Majelis Umum PBB ke-68 di New York dengan bertujuan menjembatani kepentingan negara maju dan berkembang. Korea Selatan saat ini memegang keketuaan MIKTA.