Presiden Lee Jae Myung menekankan bahwa tugas utama Korea Selatan adalah menekan penurunan potensi tingkat pertumbuhan di setiap transisi pemerintahan. Untuk memulihkannya, reformasi struktural harus diselesaikan di enam bidang, yakni regulasi, keuangan, publik, pensiun, pendidikan, dan tenaga kerja.
Dalam rapat dengan para staf senior yang diadakan di Yongsan pada Kamis (13/11), Presiden mengatakan bahwa situasi geopolitik global semakin kompleks dan potensi tingkat pertumbuhan terus menurun hingga berisiko menjadi negatif.
Ia menegaskan bahwa saat sekarang adalah waktu yang tepat untuk reformasi struktural demi menghidupkan kembali perekonomian, dan menuntut pemerintah mempersiapkan diri secara menyeluruh agar tahun depan menjadi titik awal transformasi nasional.
Presiden Lee mengenang 55 tahun meninggalnya aktivis buruh Jeon Tae-il dan mengevaluasi pengorbanannya yang telah mendorong perubahan sosial di Korea.
Kemudian, ia menyoroti bahwa kecelakaan kerja yang dapat diprediksi masih sering terjadi, seperti insiden terbaru di pembangkit listrik Ulsan.
Sambil menekankan perlunya perbaikan mendasar dalam paradigma keselamatan industri, Presiden Lee juga menginstruksikan kementerian terkait untuk segera melakukan inspeksi keselamatan di tempat kerja berisiko tinggi selama musim dingin.