Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son-hui, mengecam pernyataan bersama para menteri luar negeri G7, dengan mengatakan bahwa ia menentang desakan denuklirisasi penuh Korea Utara.
Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan pada Jumat (14/11) bahwa Menteri Choe mengklaim dirinya sangat menolak pernyataan bersama para menteri luar negeri G7 yang dinilainya melanggar konstitusi rezim Pyongyang, dan mengecam keras tindakan tersebut.
Pernyataan bersama oleh para menteri luar negeri G7 yang dirilis pada Rabu (12/11) usai pertemuan di Kanada mengecam program senjata nuklir Korea Utara dan menegaskan kembali komitmen untuk menjaga prinsip denuklirisasi penuh negara itu.
Menteri Choe menyebut pernyataan itu sebagai tindakan permusuhan yang disamarkan, dan menekankan bahwa dalam situasi geopolitik yang sangat tegang saat ini, memiliki senjata nuklir merupakan cara yang paling tepat untuk menghalangi negara-negara yang dianggap paling berbahaya dan bermusuhan.
Selanjutnya, ia menegaskan bahwa selama ancaman nuklir dari luar tidak berhenti, rezim Pyongyang akan tetap teguh pada konstitusi yang melegalkan kepemilikan senjata nuklir guna menjamin masa kini dan masa depan negara serta rakyatnya, sekaligus menegakkan keadilan internasional.