Menteri Keuangan Korea Selatan, Koo Yun-cheol, menyatakan bahwa ketidakpastian dalam pasar valuta asing telah meningkat, dan menekannya pentingnya mengambil langkah aktif jika ketidakseimbangan pasokan dan permintaan terus berlanjut.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Koo pada Jumat (14/11) dalam pertemuan dengan Gubernur Bank Sentral Korea (BOK), Ketua Komisi Jasa Keuangan dan Kepala Layanan Pengawasan Keuangan Korea.
Para eksekutif tersebut menyampaikan kekhawatiran akan meningkatknya ketidakpastian pasar valuta asing, dan menyoroti pelemahan nilai tukar won yang mencapai 1.470 won per dolar AS yang disebabkan oleh peningkatan investasi luar negeri baru-baru ini.
Mereka setuju akan perlunya perbaikan secara struktural dalam pasokan dan permintaan valuta asing.
Ketiga kepala institusi keuangan tersebut memperingatkan bahwa ketidakseimbangan tersebut dapat menyebabkan ekspektasi pelemahan won yang permanen di kalangan pelaku pasar dan berdampak buruk pada fleksibiltas penuruan nilai tukar.
Mereka menekankan pentingnya menggunakan segala langkah preventif yang tersedia secara aktif untuk menangani situasi tersebut.
Kementerian Keuangan mengumumkan bahwa otoritas finansial dan valuta asing berencana untuk menganalisis penyebab kenaikan nilai tukar dengan institusi penting lainnya, termasuk Layanan Pensiun Nasional dan perusahaan ekspor demi menstabilkan pasar.