Kementerian Pertahanan Korea Selatan pada Senin (17/11) mengusulkan dialog militer dengan Korea Utara untuk membahas penetapan dasar Garis Demarkasi Militer (MDL) guna mencegah bentrokan tak terduga dan meredakan ketegangan di kawasan perbatasan antar Korea.
Kementerian menjelaskan bahwa ketegangan di Zona Demiliterisasi (DMZ) terus meningkat akibat pelanggaran berulang oleh militer Korea Utara terhadap MDL serta langkah respons Korea Selatan, yang menimbulkan kekhawatiran akan potensi terjadinya insiden serius berujung konflik militer antar Korea.
Korea Utara beberapa kali telah melintasi MDL saat membangun jalan taktis, memasang pagar kawat berduri, dan menanam ranjau darat. Korea Selatan menanggapi setiap pelanggaran dengan siaran maupun tembakan peringatan. Sepanjang tahun ini, insiden serupa tercatat lebih dari sepuluh kali.
Kementerian juga menilai bahwa perbedaan persepsi antara kedua Korea mengenai batas MDL di sejumlah wilayah turut memperburuk situasi, dan sebagian besar penanda garis yang dipasang sejak Perjanjian Gencatan Senjata 1953 telah hilang.
Kementerian menambahkan bahwa rincian teknis, seperti jadwal dan lokasi pertemuan, dapat dikoordinasikan melalui Panmunjom.
Apabila Korea Utara menanggapi positif usulan tersebut, dialog militer antar-Korea itu akan menjadi yang pertama dalam tujuh tahun sejak 2018.