Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengunjungi sejumlah lembaga keamanan dan peradilan, termasuk Kementerian Keamanan Negara, Kementerian Keamanan Rakyat, serta Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung. Pada kesempatan itu, Kim menekankan peran lembaga-lembaga tersebut dalam menjaga ketahanan rezim.
Kantor Berita Pusat Korea, KCNA melaporkan pada Rabu (19/11) bahwa Pemimpin Kim melakukan kunjungan pada Selasa (18/11) dalam rangka memperingati 80 tahun berdirinya lembaga-lembaga tersebut.
Saat tiba di Kementerian Keamanan Negara, Kim disambut oleh Menteri Ri Chang-dae, lalu menyampaikan salam perjuangan yang hangat kepada para petugas keamanan yang disebut sudah mengabdi dengan sikap patriotisme.
Kementerian Keamanan Negara merupakan lembaga inti kekuasaan di rezim Pyongyang yang bertugas mengidentifikasi dan menyingkirkan unsur-unsur yang dianggap mengancam rezim melalui kegiatan intelijen dan pengawasan.
KCNA menggambarkan lembaga itu sebagai benteng kuat yang menjaga kedaulatan serta stabilitas politik masyarakat, dan menjamin kokohnya sistem sosialisme serta perlindungan rakyat.
Kim juga mengunjungi Kementerian Keamanan Rakyat, lembaga yang berperan layaknya kepolisian di Korea Utara, dan menegaskan bahwa pasukan keamanan masyarakat merupakan kekuatan inti kedua Korea Utara.
Ia juga menyampaikan harapannya kepada Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung, dua lembaga peradilan utama, agar sepenuhnya menerapkan pemikiran partai dan semakin memperkuat sistem hukum sosialisme.
Kunjungan beruntun Kim Jong-un ke lembaga-lembaga yang memegang peran kunci dalam mempertahankan rezim dan mengawasi masyarakat, serta dukungannya kepada para pejabat, dipandang sebagai pesan tidak langsung bahwa pengendalian terhadap rakyat akan semakin diperketat.