Tingkat ketenagakerjaan wanita menikah yang memiliki anak di bawah usia 18 tahun atau dikenal sebagai 'ibu pekerja' mencatat rekor tertinggi. Sedangkan proporsi wanita yang berhenti bekerja karena pernikahan atau mengasuh anak berada pada titik terendah.
Menurut laporan "Survei Ketenagakerjaan Regional Semester Pertama 2025" yang dirilis Badan Data Nasional Korea, jumlah perempuan menikah usia 15-54 tahun yang tinggal bersama anak di bawah 18 tahun dan bekerja mencapai 2,67 juta orang, dengan tingkat ketenagakerjaan 64,3%, naik 1,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini merupakan angka tertinggi sejak 2016.
Para ahli menganalisis bahwa partisipasi ekonomi wanita terus meningkat dan perluasan dukungan pemerintah terkait pengasuhan anak dan kelahiran telah memberikan dampak.
Angka ketenagakerjaan perempuan yang memiliki anak berusia muda meningkat lebih besar. Namun, angka ketenagakerjaan pada ibu yang memiliki kelompok anak usia 6 tahun kebawah tetap paling rendah.
Sementara jumlah wanita menikah berusia 15-54 tahun yang berhenti bekerja mencapai 1,1 juta orang, turun 110 ribu dibandingkan tahun sebelumnya.
Proporsi wanita menikah yang berhenti bekerja dalam total wanita menikah adalah 14,9%, mencatat angka terendah sejak pengumpulan statistik dimulai pada tahun 2014.
Alasan utama terputusnya karir adalah pengasuhan anak (44,3%), diikuti oleh pernikahan (24,2%), kehamilan dan melahirkan (22,1%), perawatan keluarga (5,1%), dan pendidikan anak (4,3%).