Presiden Lee Jae Myung berangkat ke Afrika Selatan pada Jumat (21/11) untuk menghadiri KTT G20, setelah menyelesaikan kunjungan resmi selama tiga hari di Mesir.

Selama kunjungan di Mesir, Presiden Lee mengadakan pertemuan puncak dengan Presiden Abdel Fattah El-Sisi, serta berpidato di Universitas Kairo dengan memaparkan visi pemerintahan Korea Selatan untuk kawasan Timur Tengah. Kunjungan Presiden Lee berfokus pada perluasan peran diplomatik Korea Selatan.

Dalam pernyataan media bersama seusai pertemuan puncak, Presiden Lee mengatakan bahwa Korea Selatan dan Mesir sepakat untuk berkontribusi bagi perdamaian internasional, termasuk di Semenanjung Korea maupun kawasan Timur Tengah.

Keduanya juga sepakat untuk memperluas kerja sama di bidang pertahanan serta mendorong pembahasan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif atau CEPA. Kesepakatan tersebut disertai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MOU) di bidang kerja sama budaya dan pelatihan teknologi.

Selain itu, dalam pidato di Universitas Kairo pada Kamis (20/11), Presiden Lee mengumumkan visi kebijakan untuk kawasan Timur Tengah yang diberi nama "Inisiatif SHINE", singkatan dari Stability, Harmony, Innovation, Network, dan Education.

Ia menambahkan bahwa Korea Selatan kini bersiap untuk berkontribusi pada keajaiban Sungai Nil, seraya menyatakan komitmennya untuk memperluas kerja sama industri mulai dari energi dan konstruksi hingga kecerdasan buatan, serta mendorong pertukaran yang lebih aktif antara generasi muda kedua negara.

Setelah mengakhiri agendanya di Mesir, Presiden Lee dijadwalkan tiba di Johannesburg, Afrika Selatan, pada Jumat sore.

Mulai Sabtu (22/11), Presiden Lee akan menghadiri KTT G20 sebagai negara anggota, dan dijadwalkan membahas isu-isu seperti pertumbuhan inklusif, perubahan iklim dan penanggulangan bencana, serta masa depan yang lebih adil.