Mantan Perdana Menteri Han Duck-soo, yang didakwa membantu mantan Presiden Yoon Suk Yeol dalam pengumuman status darurat militer pada 3 Desember, bersaksi dalam sidang pemberontakan pada Senin (24/11).
Jaksa memutar rekaman kesaksian Han selama sidang pemakzulan Yoon, di mana ia mengatakan tidak menerima dokumen terkait darurat militer dari mantan presiden, dan mendesaknya terkait dugaan sumpah palsu.
Persidangan juga dilanjutkan mengenai dugaan apakah Han membantu pemberontakan.
Pengadilan dijadwalkan menggelar sidang akhir pada Rabu (26/11) sebelum mengumumkan putusan pada Januari.
Dalam sidang terpisah untuk Yoon, mantan Komandan Kontraintelijen Pertahanan Angkatan Darat Yeo In-hyung mengaku di persidangan bahwa ia berlutut menentang ketika mantan presiden mengangkat isu kekuasaan darurat dan hukum darurat militer.
Yeo mengatakan mantan presiden tampaknya tidak memahami realitas angkatan bersenjata, meskipun ia adalah panglima tertinggi mereka, dan bahwa militer tidak dilatih atau dipersiapkan untuk hal-hal yang berkaitan dengan hukum darurat militer.