Empat puluh empat negara anggota PBB, termasuk Korea Selatan, telah mengeluarkan pernyataan bersama yang memperingatkan lonjakan kasus perdagangan manusia terkait penipuan daring (online) dan mendesak adanya tindakan internasional yang terkoordinasi.
Delegasi dari 44 negara menyampaikan pernyataan tersebut pada Selasa (25/11) dalam pengarahan pers menjelang pertemuan tingkat tinggi Majelis Umum PBB mengenai perdagangan manusia di markas besar PBB di New York.
Duta Besar Korea Selatan untuk PBB, Cha Ji-hoon membacakan pernyataan tersebut, yang menyebutkan bahwa para pelaku perdagangan manusia mengeksploitasi konflik, kesulitan ekonomi, dan platform digital untuk memperluas jaringan mereka, memaksa korban menjadi pekerja paksa, eksploitasi seksual, dan penyalahgunaan lainnya.
Pernyataan tersebut menggarisbawahi meningkatnya kekhawatiran atas perdagangan manusia yang terkait dengan penipuan daring dan kejahatan terorganisir transnasional, menekankan perlunya kerja sama global yang mendesak untuk menghadapi krisis kemanusiaan dan hak asasi manusia yang semakin meningkat.
Seluruh 44 negara anggota tersebut mengatakan respons komprehensif harus mencakup pencegahan, penuntutan, perlindungan, dan kemitraan, mulai dari meningkatkan kesadaran publik dan mengidentifikasi korban hingga memperkuat penegakan hukum, memberdayakan penyintas, dan memastikan pemulihan yudisial.