Pemerintah Korea Selatan kini mempercepat transisi menuju ekonomi super inovatif dengan berfokus pada teknologi utama di bidang iklim dan energi, termasuk tenaga surya generasi berikutnya, jaringan listrik canggih, dan reaktor modular kecil (SMR).
Wakil Perdana Menteri yang merangkap Menteri Keuangan, Koo Yoon-cheol, mengumumkan hal tersebut yang dikemas dalam "15 Proyek Unggulan Super Inovasi" saat memimpin rapat menteri perekonomian dan pertemuan Gugus Tugas Strategi Pertumbuhan pada Rabu (26/11).
Dalam poin ketiga, pemerintah menargetkan komersialisasi modul tenaga surya generasi berikutnya pada tahun 2028. Jika terwujud, proyek ini akan menjadi yang pertama di dunia.
Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah akan membentuk tim khusus yang terdiri dari perusahaan, lembaga penelitian, serta institusi terkait standar dan sertifikasi. Pemerintah juga memberikan dukungan untuk kegiatan riset dan pengembangan (R&D) serta uji coba lapangan.
Selain itu, pemerintah akan membangun jaringan listrik generasi baru versi Korea untuk mendukung perluasan energi terbarukan. Jaringan listrik generasi baru ini merupakan sistem cerdas yang mengoptimalkan produksi, penyimpanan, dan konsumsi listrik dengan mengendalikan berbagai sumber energi terdistribusi, seperti energi terbarukan dan perangkat penyimpanan energi (ESS), melalui teknologi kecerdasan buatan (AI).
Di sektor tenaga nuklir, pemerintah berencana mengembangkan i-SMR berbasis reaktor air ringan dan SMR generasi berikutnya berbasis non-air ringan secara bersamaan, untuk memperluas pilihan teknologi SMR buatan Korea Selatan. Pemerintah juga memaparkan rencana untuk memasuki pasar global secara penuh mulai tahun 2030.