Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung dijadwalkan menyampaikan pidato khusus dan mengadakan konferensi pers dengan media asing pada Rabu (03/12), menandai satu tahun sejak deklarasi darurat militer oleh mantan Presiden Yoon Suk Yeol.
Sekretaris Kepresidenan untuk Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Lee Kyu-yeon mengumumkan jadwal tersebut sembari mengatakan bahwa 3 Desember akan menandai satu tahun sejak insiden darurat militer, dan itu juga merupakan waktu yang bermakna di mana warga negara Korea Selatan dan banyak jurnalis mempertahankan kedaulatan dalam menghadapi krisis.
Pidato khusus tersebut dijadwalkan pada Rabu pagi, di mana Presiden Lee akan menyoroti upaya rakyat dalam mengubah momen kekacauan ekstrem menjadi perdamaian.
Setelah pidato tersebut, Presiden Lee akan mengadakan konferensi pers dengan tema "Demokrasi yang Diperbarui: Satu Tahun Berlalu."
Sekretaris kepresidenan mengatakan sekitar 80 jurnalis asing diperkirakan akan hadir, dan acara tersebut juga akan terbuka untuk pers domestik.
Presiden Lee juga berencana mengadakan jamuan makan siang pada hari yang sama dengan lima kepala dari tiga cabang kekuasaan (eksekutif, legislatif, yudikatif) untuk merefleksikan makna darurat militer dan membahas tugas-tugas di masa depan.