Jumlah penjualan dari 100 perusahaan industri pertahanan teratas di dunia mencapai rekor tertinggi pada tahun 2024 lalu akibat perang Rusia-Ukraina dan perang Israel-Gaza.
Institut Penelitian Perdamaian Internasional (SIPRI) pada hari Senin (01/12) merilis laporan produksi senjata dan layanan militer dari 100 perusahaan industri pertahanan 2024. Hasilnya, jumlah penjualan total dari 100 perusahaan industri pertahanan mencapai 679 miliar dolar AS, meningkat 5,9% dibandingkan tahun sebelumnya.
Empat perusahaan industri pertahanan Korea Selatan seperti Hanwha Group, Hyundai Rotem, LIG Nex1, dan Perusahaan Industri Penerbangan dan Ruang Angkasa Korea Selatan (KAI), juga mengalami peningkatan penjualan.
Jumlah penjualan total dari empat perusahaan tersebut mencapai 14,1 miliar dolar AS, meningkat 31%, porsi tersebut mencapai 2,1% dari seluruh total dari 100 perusahaan.
Menurut jumlah penjualan tiap negara, Korea Selatan menempati urutan ke-10, dan bersaing dengan Jerman.
Hanwha Group yang menempati urutan ke-21 di dalam daftar tersebut. Jumlah penjualan senjata meningkat 42% atau 8 miliar dolar AS karena peningkatan pasokan domestik dan ekspor artileri gerak otomatis, berbagai jenis roket, dan lainnya.