Tim penasihat khusus yang menangani kasus darurat militer mendapatkan informasi bahwa mantan Presiden Yoon Suk Yeol telah mempersiapkan darurat militer sebelum Oktober 2023.
Seletah melakukan penyelidikan selama 180 hari, pada Senin (15/12) tim penasihat khusus Cho Eun-seok menyatakan bahwa Yoon mengumumkan keadaan darurat militer untuk melakukan monopoli, mengeleminasi lawan politik, serta mempertahankan kekuasaan.
Petugas penyelidikan meyakini bahwa Yoon sudah mempersiapkan darurat militer sebelum Oktober 2023.
Hasil penyelidikan juga menemukan bahwa Yoon berulang kali menyebut wewenang menyampaikan darurat militer kepada orang-orang disekitarnya, termasuk saat makan malam dengan para pemimpin Partai Kekuatan Rakyat pada November 2022.
Penyidik juga memperoleh kesaksian dari seorang mantan pejabat senior yang mengatakan bahwa ia mendengar pada Juli dan Agustus 2022 bahwa Yoon berencana untuk mengumumkan keadaan darurat militer setelah pemilu umum 2024.
Sebelumnya, Yoon membenarkan deklarasi tersebut dengan alasan upaya pemakzulan yang dilakukan berulang kali, hambatan dari legislatif, dan pemotongan anggaran oleh Partai Demokratik yang saat itu menjadi oposisi setelah pemilu umum April 2024.