Indonesia dan Amerika Serikat menyepakati poin-poin utama terkait perjanjian tarif. Presiden kedua negara akan menandatangani kesepakatan bulan depan.
Menurut kantor berita Reuters hari Selasa (23/12), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto mengumumkan hasil pertemuan dengan Perwakilan Dagang AS (USTR) Jamieson Greer di Washington D.C.
Menteri Airlangga mengatakan bahwa kedua pihak menyepakati substansi yang diatur di dalam dokumen perundingan perdagangan resiprokal.
AS ingin mengakses mineral utama Indonesia, dan akan membebaskan tarif terhadap minyak kelapa sawit, teh, dan kopi.
Dia menekankan bahwa Indonesia memberikan akses pasar untuk produk AS, dan juga mengambil hak akses ke pasar AS.
Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Donald Trump akan menandatangani perjanjian saat bertemu pada Januari mendatang.
Pada bulan April lalu, AS mengenakan tarif 32% kepada Indonesia, namun tarif itu diturunkan ke 19% melalui perundingan perdagangan bulan Juli lalu.
Dua negara terus melakukan pembahasan yang cukup panjang, akhirnya kali ini menyepakati seluruh isu-isu utama yang menjadi substansi dalam dokumen perjanjian tarif.