Ketua Fraksi Partai Demokrat (DP), Kim Byung-kee resmi mengundurkan diri dari jabatannya di tengah deretan tuduhan miring yang menyeret dirinya beserta keluarganya.
Dalam rapat kepemimpinan partai di Majelis Nasional pada Selasa (30/12), Kim menyampaikan permohonan maaf dan mengakui bahwa perilakunya selama ini tidak memenuhi ekspektasi publik serta menyatakan bertanggung jawab penuh atas situasi tersebut.
Ia menegaskan bahwa dengan tetap bertahan di posisinya hanya akan menjadi beban bagi partai berkuasa serta pemerintahan Presiden Lee, karena kontroversi yang ada berisiko membayangi tugas-tugasnya dan mengganggu agenda pemerintah.
Meskipun mengaku sulit menerima situasi di mana berbagai kecurigaan diamplifikasi dan dikonsumsi sebagai fakta, ia merasa tidak boleh membiarkan upaya klarifikasi atas tuduhan tersebut justru melemahkan tanggung jawab DP dalam menyokong administrasi negara.
Keputusan mundur ini menyusul berbagai tuduhan berat yang terus meningkat, mulai dari klaim penerimaan fasilitas menginap di hotel mewah dari maskapai Korean Air, dugaan penyalahgunaan dana operasional dewan distrik oleh istrinya, hingga tuduhan mobilisasi asisten untuk membantu putranya yang bekerja di Badan Intelijen Nasional (NIS).
Sebelumnya, Kim sempat menolak desakan untuk mundur. Namun, langkah drastis ini akhirnya diambil setelah muncul fakta baru bahwa ia diduga gagal menindaklanjuti kecurigaan suap yang melibatkan rekan sesama anggota parlemen dari partai yang sama selama proses nominasi pemilihan lokal 2022, saat ia masih menjabat sebagai Sekretaris Komite Nominasi wilayah Seoul.