Angin topan disertai hujan deras telah menyebabkan kerusakan dan jatuhnya korban jiwa di Seoul terjadi untuk pertama kali dalam 9 tahun terakhir.
Curah hujan yang turun selama 3 jam pada hari Selasa sore di Seoul hari ini mencapai 108 mililiter.
Masyarakat menemukan dua mayat yang diyakini hanyut terbawa air akibat meningkatnya volume air di lembah.
Sementara itu di Busan, seorang jurnalis dari stasiun siaran swasta dilaporkan terbawa arus ke laut ketika sedang meliput topan di tepi karang.
Jurnalis tersebut dapat ditolong namun akhirnya meninggal di Rumah Sakit.
Tingginya curah hujan juga menyebabkan kerusakan di seluruh Korea Selatan.
Di Gimpo, Provinsi Gyeonggi, sebanyak 50 rumah kebanjiran dan 150 orang terpaksa harus dievakuasi dari rumah mereka, kemudian di Goyang, Provinsi Gyeonggi, sebanyak 40 rumah dan jalan raya tergenang air.
Tidak hanya di Seoul, di Pulau Jeju, dinding penahan gelombang sepajang 100 meter yang sedang dalam tahap pembangunan dan sebuah alat derek seberat 50 ton ikut ambruk.